100 Tahun Keroncong Tugu Awal Kebangkitan Musik Indonesia yang Abadi

  • Bagikan

Swarabhayangkara.id – Kampung Tugu- Jakarta – Keroncong dipercaya sebagai awal kebangkitan musik Indonesia, karena dari keroncong lah muncul musik-musik lain di tanah air. Sejarahnya dimulai dengan kedatangan orang-orang keturunan Portugis yang tiba di Batavia (sekarang Jakarta) dan menetap di hutan rawa yang nantinya berkembang menjadi Kampung Tugu — situs budaya dan sejarah yang kita kenal sekarang.

Orang-orang tersebut, yang juga disebut orang Mezsiko , membawa kebiasaan bermain musik dari Malaka (disebut Madinah Macina). Mereka membuat alat musik sendiri menyerupai ukulele senar 4, dan bunyi alat tersebut disebut “keroncong” karena bunyinya yang mirip “crong-crong”. Musik ini kemudian akrab di telinga warga Kampung Tugu dan desa sekitar, bahkan diikuti oleh suku lain. Keroncong menjadi unik di dunia, berkembang di Batavia dan wilayah sekitarnya.

Secara organisasi, keroncong di Kampung Tugu berdiri pada tahun 1925 dengan nama Orkes Pusaka Keroncong, dan pada tahun kedua sudah memiliki 35 anggota. Berdasarkan dokumen, perkembangannya berlanjut dari tahun 1978-1982, 1982-2006, hingga sekarang. Generasi demi generasi, mereka tetap melestarikan warisan ini — mulai dari grup Keroncong Tugu sampai menjadi Keroncong Murisco ke Cafriyo — berkat kebulatan tekad memelihara warisan yang dianggap keramat.

Dulu, warga Kampung Tugu (yang pada tahun 1661 masih terisolasi dan terpencil, dengan jarak 25 km ke Kota Tua) membuat alat musik dari batang pohon besar karena sulit mendapatkan hiburan. Setelah lepas kerja sehari-hari (memancing, bercocok tanam, atau ke pasar), mereka berkumpul di rumah salah satu keluarga untuk bernyanyi dan memainkan musik — yang pada awalnya hanya disebut “musik” sebelum dikenal sebagai keroncong.

Pertunjukan drama musikal keroncong ini didukung oleh banyak artis yang dikenal di layar lebar dan sinetron, seperti Budi Gunawan dan artis dangdut. Acaranya juga mendapatkan perhatian besar dari pemerintah, salah satunya dari Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka yang mensupport dan menerima audiensi untuk membahas tentang keroncong. Hal ini menunjukkan bahwa pemerintah tidak buta terhadap budaya tradisi Indonesia.

Saat ini, penulis  dan sutradara Tulus Denes dan  pimpinan keroncong  Giido Quicko (Edo  Yahya) Menyelenggarakan Pertunjukan Drama Musical setelah acara drama musikal yang diisi dengan lagu-lagu keroncong. Pertunjukan akan di adakan di Taman Ismail Marzuki pada. Tanggal 11 Desember 2025 dan terbuka untuk umum

Reporter Mayuli 

  • Bagikan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *